TeknoLogiz AI – Microsoft mengumumkan pemotongan sekitar 4% dari total karyawannya pada Rabu lalu. Langkah ini merupakan gelombang PHK terbaru di raksasa teknologi tersebut, di tengah upaya menekan biaya operasional dan investasi besar-besaran pada infrastruktur kecerdasan buatan (AI). Dengan jumlah karyawan sekitar 228.000 orang pada Juni 2024, PHK ini menambah daftar pemutusan hubungan kerja sebelumnya pada Mei lalu yang mencapai 6.000 pekerja. Laporan TeknoLogiz sebelumnya menyebutkan rencana pemotongan ribuan pekerjaan, terutama di sektor penjualan.
Perusahaan yang berbasis di Seattle ini telah mengalokasikan dana sebesar 80 miliar dolar AS untuk belanja modal pada tahun fiskal 2025. Namun, melonjaknya biaya pengembangan infrastruktur AI berdampak pada margin keuntungan, dengan margin cloud pada kuartal Juni diperkirakan akan menyusut dibandingkan tahun lalu. Microsoft menyatakan akan merampingkan struktur organisasi, mengurangi jumlah manajer, serta menyederhanakan produk, prosedur, dan peran karyawan.
Selain PHK massal, divisi King Microsoft di Barcelona, pengembang game Candy Crush, juga dilaporkan memangkas 10% stafnya atau sekitar 200 pekerjaan. Tren PHK ini juga terjadi di perusahaan teknologi besar lainnya yang gencar berinvestasi di AI. Meta, induk perusahaan Facebook, memangkas sekitar 5% karyawan berkinerja rendah, sementara Google milik Alphabet juga telah melakukan PHK ratusan karyawan dalam setahun terakhir. Amazon juga melakukan pemotongan pekerjaan di berbagai segmen bisnisnya, termasuk divisi buku dan perangkat serta layanan.
Ketidakpastian ekonomi dan peningkatan biaya telah memicu PHK di berbagai sektor di Amerika Serikat, seiring perusahaan berupaya merampingkan operasi dan mengantisipasi tekanan biaya lebih lanjut.